Opini: Komang Mujana Dkk (Sarjudin, Alya, Ferry Ferdiansyah) Mahasiswa Teknik Sipil ITBKM Mubar
![]() |
Komang Mujana Dkk Mahasiswa Teknik Sipil ITBKM Mubar |
Muna Barat - Di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tepatnya di Kabupaten Muna Barat (Mubar) terdapat pantai yang banyak di kunjungi masyarakat Muna Barat maupun masyarakat luar Muna Barat. Pantai pajala menjadi ikon wisata yang sering di kunjungi masyarakat berbagai daerah pada hari libur panjang dan hari hari besar.
Pantai Pajala
Pantai Pajala merupakan destinasi wisata Muna Barat yang ke indahan alamnya akan memanjakan para pengunjung di pantai Pajala. Destinasi wisata pantai Pajala terletak di desa Pajala, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat (Mubar)
Pesona Pantai Pajala
Pantai Pajala menyuguhkan pemandangan alam yang begitu mempesona. Pantai ini memiliki pasir putih dengan air laut yang kebiruan dan bersih dan membentang luas.
Pantai Pajala ini memiliki ombak yang begitu besar ketika air laut naik sehingga pengunjung harus sangat berhati hati jika ingin berenang.
Disini pengunjung bisa bersantai di tepi pantai sambil menikmati suara debur ombak dan angin dan pemandangan pantai di sekitaran.
Suasana pantai Pajala masih sangat asri karena belum banyak di kunjungi wisatawan asing. Wisata ini juga bisa berkunjung di pulo gala kecil yang tidak jauh dari pantai Pajala.
Pantai Pajala ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang memukau, air laut yang biru dan jernih, pasir putih yang panjang serta angin sepoi-sepoi dan disuguhi dengan pemandangan yang indan pada sore hari menambah kesempurnaannya.
Bangunan Kumuh Dan Kotor
Tapi itu dulu. Kini bangunan pantai Pajala kumuh dan kotor pembangunannya sudah mulai rusak parah bahkan pengunjung tak berani untuk bersantai di dalam pembangunan. Pantai Pajala ini nyaris tak berpengunjung, daya tariknya seolah punah.
Objek Wisata Pantai Pajala Kurang Perhatian Pemerinta
Pantai Pajala ini, merupakan dari salah satu sekian banyak objek wisata yang menjadi favorit masyarakat Mubar, namun sayang meski menjadi idola Masyarakat Mubar, Tempat wisata ini sama sekali tak tersentuh oleh pemerinta untuk membenahinya.
Padahal setiap musim libur dan hari besar, ratusan orang dari berbagai penjuru di wilayah Mubar maupun luar Mubar datang berkunjung di pantai Pajala ini.
Para wisatawan Muna Barat kini lebih tertarik untuk menghilangkan jenuhnya di luar Muna barat. Bukan saja di Pantai Pajala destinasi wisata lain yang ada di Muna Barat saat ini sudah kurang diminati oleh pengunjung.
Melihat kondisi ini, siapa yang patut kita salahkan? Pemerintah? Atau Masyarakat/orang-orang yang jail dan tidak bertanggung jawab untuk merawat pantai Pajala ini?.. Tentu kedua bela pihak ini harus sama-sama mengambil peran untuk bertanggung jawab kembali menghidupkan destinasi wisata yang ada di Pajala.
Akan tetapi, menghidupkan pariwisata tidak seperti membalikkan telapak tangan. Butuh program dan perencanaan anggaran yang matang. Sebab jika program pariwisata hanya sekadar menggugurkan kewajiban, maka pariwisata kita akan biasa saja. Tak akan menarik orang untuk datang berkunjung. Tak akan mendongkrak ekonomi.
Kita ketahui bersama, ada dua jenis wisatawan, yakni lokal dan mancanegara. Keduanya memiliki minat berbeda terhadap potensi wisata yang disajikan.
Untuk itu, Penulis sedikit memberikan semacam usulan kepada pemangku kepentingan terkait pengembangan wisata yang penulis ketahui.
1. Kebersihan Lingkungan Di Tempat Wisata
Kebersihan lingkungan di tempat wisata memiliki perang yang sangat penting dalam mempertahankan keindahan dan kelestarian alam. Tampa adanya upaya yang serius pemerinta dalam menjaga kebersihan, tempat wisata dapat menjadi kotor, penuh dengan sampa, dan rusak. Hal ini tidak saja mengurangi kualitas wosata, tetapi juga dapat berdampak buruk pada ekosistem lokal dan kesehatan masyarakat.
2. Promosi yang gencar
Promosi wisata ini adalah sesuatu yang penting bagi pemerintah daerah. Promosi dimaksud harus melibatkan media massa, influencer, pegiat media sosial, youtuber, floger, tiktoker, dan media sosial lainnya.
Keberadaan mereka sangat penting di era digitalisasi ini. Tanpa mereka, wisatawan mancanegara tak akan pernah tahu potensi wisata kita.
Tentu, menghadirkan pegiat media sosial ini butuh biaya. Tak bisa hanya sebatas mengumbar air liur. Makin ramai di media sosial, pariwisata kita makin menarik untuk dikunjungi.
3. Pembangunan Pariwisata berbasis lingkungan
Program seperti ini untuk menghindari wisata 'betonisasi'. Proyek pariwisata ini menggiurkan karena anggaran yang besar. Namun, jika orientasi berpikirnya adalah proyek dan keuntungan, sama saja kita membuang garam di laut.
Lebih baik, pariwisata dikelola dengan ramah lingkungan. Lebih menarik orang luar untuk berkunjung. Sebab, wisatawan mancanegara sudah kenyang dengan betonisasi dan bangunan tinggi. Mereka ingin melihat hal baru yang jarang dinikmati di kehidupan mereka.
4. Melatih masyarakat untuk lebih kreatif
Kita mesti lebih kreatif menciptakan karya agar wisatawan mau membuang uangnya di daerah kita. Contoh kecilnya, souvenir.
Barang-barang ini memiliki nilai jual dan memantik pengunjung. Apalagi, souvernirnya berupa ciri khas suatu daerah. Tugu sapi kah, atau apalah.
Terakhir, pariwisata kita tidak akan terkelola dengan baik bila pemerintahnya setengah hati. Apalagi bilang anggaran tidak ada.
Manfaat Kebersihan Lingkungan Di Tempat Wisata
1. Meningkatkan daya tarik wisata
Tempat wisata yang bersih dan terjaga akan lebih menarik bagi pengunjung.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal
Parawisata berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, tempat wisata akan tetap berkembang dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.
3. Melestarikan Budaya Lokal
Dengan menjaga kebersihan, kita dapat menjaga keindahan arsitektur, seni, dan tradisi lokal yang menjadi saya tarik wisata.
Terakhir pengelolaan sampah yang baik adalah salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan di tempat wisata. Di tempat wisata harus memiliki sistem pengelolaan sampah yang efektif, termaksuk pemilihan sampah dan penanganan limbah. Serta pemerinta turut mengawasi tempat wisata.
Oleh: Komang Mujana Dkk (Sarjudin, Alya, Ferry Ferdiansyah) Mahasiswa Teknik sipil Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBKM) Mubar
Social Header