![]() |
Foto Istimewa |
Muna Barat, Sahabatsultra. Com - Himpunan Mahasiswa Admnistrasi Kesahatan Masyarakat (Himakes) gelar sosialisasi bahaya seks bebas dan penyakit menural di Sekolah Menengah Atas Negeri 1Tiworo Kepulauan (SMAN 1Tikep) di Kelurahan Waumere, Kecamatan Tiworo Kepulauaan, Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pada Sabtu, (9/8/2025).
Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh 50 Siswa SMAN 1 Tikep serta Mahasiswa ITBKM. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan remaja, khususnya terkait dengan Seks Bebas dan Penularannya.
Dalam kegiatan ini yang menjadi narasumber adalah sekertaris Dinkes Mubar Arif Ndaga sebagai pemateri satu dan dr Azmi Wahyuni sebagai pemateri ke dua, serta juga turut hadir Wakil Rektor I Wa Ode Impers Ani, Kepala Sekolah SMAN 1 Tikep .
Wakil Rektor ITBKM Mubar Wa Ode Impers Ani mengatakan, Sosialisasi pada hari ini juga mengingatkan kita betapa pentingnya generasi muda yang sehat, kreatif dan berakhlak baik yang akan menjadi penerus pembangunan. Masa remaja adalah masa yang sangat penting, ada tiga masalah besar yaitu Seksual, HIV AIDS dan Nafza, dimana remaja sering suka mencoba-coba dan lebih terbuka masalahnya kepada sesama remaja dari pada kepada orang tua.
![]() |
Foto Istimewa |
“Generasi muda perlu mengetahui infeksi PMS dapat tertular melalui kontak seksual, baik melalui hubungan intim melalui alat kelamin, anal atau oral, selain dari wanita ke pria atau sebaliknya, infeksi juga dapat juga dari wanita ke wanita atau pria ke pria", ungkap Wakil Rektor ITBKM Mubar Wa Ode Impers Ani dalam Sambutanya, Sabtu (9/8/2025).
Salah satu dari gangguan bagi remaja saat ini adalah pernikahan di usia muda, serta kehamilan yang tidak diinginkan. Dan harapannya generasi muda yang mampu merencanakan masa depannya dengan menjauhi narkoba, seks bebas, HIV dan AIDS dan terhindar dari penyakit menular seksual.
Para Tim pemateri menjelaskan secara rinci mengenai bahaya dari seks bebas, termasuk risiko penyakit menular seksual (PMS), kehamilan di luar nikah, dan dampak psikologis yang dapat timbul. Tim kesehatan juga memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi, serta cara-cara untuk menghindari pengaruh negatif dari lingkungan.
Selain paparan materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung mengenai hal-hal yang belum mereka pahami. Beberapa pertanyaan yang diajukan siswa menunjukkan bahwa mereka sangat antusias dan ingin mengetahui lebih banyak tentang dampak serta cara pencegahan seks bebas.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para siswa SMAN 1Tikep dapat lebih memahami bahaya seks bebas dan menjadi generasi yang sehat dan berakhlak baik.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata sekolah dan Kampus dalam membekali remaja dengan pengetahuan yang memadai agar mereka bisa menjaga diri dari perilaku berisiko dan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab.
Salah Siswa SMAN 1 Tikep Ayu menyampaikan pendapatnya, “Saya senang ikut dalam sosialisasi ini, dan berharap semoga setelah ada Sosialisasi ini orang jadi tahu dan lebih paham tentang bahaya Seks Bebas.
Acara sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, khususnya remaja, tentang pentingnya pencegahan PMS dan dapat menjauhkan diri dari seks bebas.
Dengan adanya upaya seperti ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya PMS di SMAN 1 Tikep.
Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara Kampus masyarakat, dan fasilitas kesehatan lokal dapat memberikan manfaat untuk mendukung kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. di kalangan remaja.
Penulis : Redaksi
Social Header