![]() |
| Pemuda Indonesia Sulawesi Tenggara (foto Don Sultra) |
Opini Muna Barat, Sahabatsultra.com - Dalam setiap bab perjalanan bangsa, selalu ada sosok muda yang hadir membawa semangat perubahan. Di tengah hiruk-pikuk politik dan arus besar kekuasaan, muncul satu nama dari timur Indonesia yang mengingatkan kita bahwa kepemimpinan sejati lahir dari ketulusan dan kerja keras La Ode Darwin, putra asli Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Perjalanan hidup La Ode Darwin bukanlah kisah instan. Ia menapaki jalan panjang penuh rintangan, memulai segalanya dari nol hingga berhasil menjadi seorang pengusaha sukses. Namun di balik kesuksesan dunia usaha itu, tersimpan niat besar untuk mengabdi kepada tanah kelahiran. Ia tak sekadar ingin sukses untuk dirinya, tapi ingin sukses bersama rakyatnya.
Ketika kesempatan itu datang, La Ode Darwin menjawab panggilan hati. Dengan restu keluarga dan dukungan masyarakat, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Muna Barat. Niat tulus itu kemudian mendapat restu langit ia terpilih dan dilantik menjadi bupati, membawa harapan baru bagi masyarakatnya.
Sebagai pemimpin, La Ode Darwin membuktikan bahwa politik bisa dijalankan dengan nurani. Ia membumikan kepemimpinan yang pro-rakyat, bukan sekadar slogan kampanye. Ia hadir di tengah masyarakat, mendengar keluhan rakyat kecil, dan menyalurkan bantuan dengan tangan terbuka. Sifat dermawan dan rendah hatinya menjadi magnet tersendiri, membuat rakyat merasa dekat, bukan berjarak.
Tak heran jika dalam waktu singkat, sosoknya menjadi pembicaraan publik bukan karena kontroversi, tapi karena konsistensi dan ketulusannya dalam bekerja. Hingga akhirnya, langkahnya menembus panggung politik yang lebih besar: La Ode Darwin dipercaya menakhodai DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bagi sebagian orang, jabatan itu mungkin sekadar posisi strategis. Namun bagi La Ode Darwin, itu adalah amanah dan tanggung jawab moral untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang lebih luas. Kepemimpinannya di Golkar menjadi bukti bahwa politik bisa menjadi sarana untuk menebar manfaat, bukan sekadar alat perebutan kekuasaan.
Kisah La Ode Darwin mengingatkan kita bahwa rakyat tidak membutuhkan pemimpin yang sempurna, tetapi pemimpin yang mau mendengar dan hadir untuk mereka. Ia adalah cermin bahwa dari rakyat, seseorang bisa bangkit, berjuang, dan akhirnya memimpin rakyat dengan hati yang sama hati yang tidak lupa dari mana ia berasal.
Dalam konteks ini, La Ode Darwin bukan hanya bupati, bukan hanya ketua partai. Ia adalah simbol dari semangat baru kepemimpinan muda Indonesia pemimpin yang tumbuh dari rakyat, memahami denyut nadi rakyat, dan berjuang untuk rakyat.
La Ode Darwin, sang pemuda yang menjadikan pengabdian sebagai jalan perjuangan. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Penulis : Kardono (Pemuda Indonesia Sulawesi Tenggara)



Social Header