![]() |
Foto Istimewa |
Muna Barat, Sahabatsultra. Com - Calon Bupati Muna Barat, La Ode Darwin-Alibasa, berjanji untuk mengembalikan Desa Lawada Jaya, Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat (Mubar), sebagai lumbung padi. Hal ini disampaikan dalam kampanye dialogis tertutup di desa tersebut pada Sabtu sore 02 November 2024.
Salah satu tokoh masyarakat, A. Manat, S.Pd., yang juga mantan Kepala Desa Lawada, mengungkapkan bahwa Desa Lawada dahulu dikenal sebagai wilayah dengan tingkat produksi beras yang tinggi. Menurutnya, luas persawahan yang dikelola mencapai ratusan hektar. Namun, permasalahan klaim tapal batas antara warga Desa Lakanaha dan Desa Lawada menjadi hambatan utama.
"Ini juga yang menjadi masalah kami saat ini. Kalau tidak ada masalah ini, warga sudah pasti mencetak sawah hingga ribuan hektar," ujarnya 02/11.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan, kurangnya fasilitas pertanian, dan kebutuhan akan saluran irigasi untuk persawahan. Musim kemarau sering berdampak pada gagal panen, yang menambah tantangan bagi warga Desa Lawada.
Menanggapi aspirasi masyarakat, La Ode Darwin-Alibasa berjanji akan memprioritaskan pembangunan di Desa Lawada, terutama dalam sektor pertanian dan penyelesaian masalah tapal batas tanah dengan Desa Lakanaha.
"Saya kira ini masalah serius terkait perbatasan lahan antara masyarakat Desa Lawada dan Desa Lakanaha. Kami akan berupaya memanggil pihak-pihak terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menyelesaikannya. Kami akan kembalikan roh Desa Lawada ini sebagai penghasil lumbung padi," ungkap La Ode Darwin.
Sebagai penghasil padi terbesar di Muna Barat, La Ode Darwin-Alibasa berkomitmen menjadikan Desa Lawada sebagai penyuplai kebutuhan beras di beberapa wilayah. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah pemetaan potensi wilayah. Jika terbukti layak, mereka akan membuka persawahan hingga 4-5 ribu hektar dengan dukungan dari APBD.
“Sehingga, lokasi lumbung padi akan kami tempatkan di Desa Lawada, Wulanga Jaya, Sidomakmur, Kasimpa Jaya, dan desa lainnya yang menghasilkan beras,” jelasnya.
La Ode Darwin juga mencatat bahwa produksi beras di Muna Barat semakin menurun dan seringkali didatangkan dari luar daerah. Untuk itu, dia akan lebih memaksimalkan potensi lahan pertanian, termasuk pembagian bibit dan pupuk gratis.
Guna meningkatkan hasil produksi beras, La Ode Darwin-Alibasa juga berjanji memberikan alat pertanian modern seperti jonder, hand traktor, dan excavator untuk membuka lahan pertanian warga. Dengan bantuan alat tersebut, diharapkan pembukaan lahan bisa lebih efisien dan dalam waktu 1-2 minggu sudah dapat ditanami.
"Jadi kita tidak perlu lagi menggarap lahan dengan menggunakan alat tradisional seperti kampak atau pacul. Bahkan, kami akan menyiapkan satu unit jonder di setiap desa,” ujarnya.
La Ode Darwin-Alibasa berharap doa dan dukungan masyarakat, khususnya Desa Lawada, untuk mewujudkan cita-cita tersebut. "Dengan dukungan masyarakat, kami optimis dapat membangun Muna Barat lebih baik dan sejajar dengan daerah lain, khususnya di Sulawesi Tenggara," tutupnya.
Penulis Elen Vanzila
Social Header